Menaker Hanif Dhakiri
Menteri Tenaga
Kerja Muhammad Hanif
Dhakiri mengusulkan sistem
data melalui Barcode yang ada
di handphone, digunakan
menggantikan Kartu Tanda Kerja
Luar Negeri (KTKLN) bagi Buruh
Migran Indonesia di luar negeri.
Usulan itu menanggapi
permintaan Presiden Joko
Widodo supaya KTKLN dihapus
karena dinilai bermasalah.
“Di antaranya dengan
mengintegrasikan data-data TKI
itu dengan paspor semacam
Barcode. Itu cukup dengan HP
maka datanya akan tersaji,” kata
Hanif usai melakukan pertemuan
dengan perwakilan Komnas
Perempuan di ruang Kerja
Menaker, Jalan Gatot Subroto,
Kuningan, Jakarta, Senin (1/12).
Hanif mengatakan, KTKLN
berbentuk smartcard chip
microprocessor contactless dan
menyimpan data digital TKI yang
dapat di-update dan dibaca card
reader. Sehingga dengan sistem
Barcode dinilainya lebih efisien.
Salah satunya guna mengurangi
keluhan para Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) mengenai KTKL
yang kerap dimanfaatkan secara
sepihak oleh Perusahaan Jasa
Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)
saat tiba di dalam negeri.
“Ini cara lengkapnya seperti apa
itu baru salah satu opsinya. Dan
kalau sudah waktunya BNP2TKI
supaya mempollow up opsi
tersebut,” kata Hanif.
Akan tetapi, kata Hanif, opsi itu
akan dibicarakan lebih dulu
dengan Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI), karena lembaga yang
dikepalai oleh bekas politikus
Golkar Nusron Wahid, itulah
yang mempunyai wewenang
akan hal tersebut.
Seperti diketahui, dalam E-
Blusukannya lewat Telecoference
dengan para TKI di 7 negara
pada Minggu (30/11) kemarin.
Presiden Jokowi mengambil sikap
menghapus KTKLN. Sikap itu
diberikan Jokowi terkait keluhan
para TKI yang merasa dirugikan
atas adanya KTKLN.
By merdeka.com
Diskusi
Belum ada komentar.